ads

Minggu, 01 Januari 2012

Kesaksian Suarez tak bisa diandalkan


Insiden antara Ezra dan Suarez


Larangan tanding delapan kali dan denda setengah milyar rupiah ditentang Liverpool.

Luis Suarez memberikan kesaksian yang "tak bisa diandalkan" kepada komisi penyelidik yang tengah menelusuri tuduhan pemain Liverpool ini melakukan pelecehan ras terhadap pemain Manchester United, Partice Evra.

Dalam laporan yang ditulis oleh Komisi Regulasi Independen sepakbola Inggris, Suarez diseut telah merusak citra sepakbola Inggris di mata dunia, dan karena itu layak dikenai hukuman larangan turun pada delapan kali pertandingan ditambah denda Pound 40.000 (lebih dari setengah miliar rupiah).

Dua kali lagi melakukan pelanggaran serupa, maka Suarez bisa kena larangan permanen.

Insiden ini terjadi di markas Liverpool di Anfield pada 15 Oktober lalu, dimana laga akhirnya berujung pada skor 1-1.

Menurut laporan itu, setelah kena tackle Suarez, Evra mempertanyakan alasan pemain Uruguay itu menjegal kakinya. Suarez menjawab dalam bahasa Spanyol: "Karena kau (berkulit) hitam."

Saat Evra menantang Suarez untuk mengulang jawabannya dengan ancaman akan "meninjunya", Suarez menjawab: "Aku tidak bicara pada orang (kulit) hitam."

Suarez juga dilaporkan menggunakan kata negro tujuh kali dalam sekitar dua menit insiden itu.


Biasa

Terkait lamanya masa hukuman terhadap Suarez, laporan tersebut mengatakan: "Setelah melihat berapa kali Suarez menggunakan kata negro, pelanggarannya jelas jauh lebih serius dari sekali mengeluarkan pernyataan rasial dan menjadi faktor yang memberatkan."

FA dan Liverpool sudah menerima laporan ini Jumat lalu dari Komisi Regulasi Independen. Dua pihak berpeluang mengajukan banding sebelum 13 Januari.

Dalam laporan sepanjang 115 halaman itu ditulis rincian silang sengketa antara dua pemain.

Kesimpulannya Evra dianggap sebagai saksi yang bisa diandalkan. Evra disebut penyelidik memberikan kesaksian dengan tenang dan jelas.

Sebaliknya Suarez dianggap tak bisa diandalkan. Karena tidak konsisten dengan bukti-bukti terutama rekaman video saat kejadian.

Suarez mengklaim: "Saya akan menyebut Glen Johnson (rekan setimnya di Liverpool) juga dengan panggilan negro dengan cara yang sama saya menyebut Dirk Kuyt (juga pemain Liverpool) sebagai Blondie, karena rambutnya pirang, atau Andy Carroll sebagai Grandote, raksasa, karena dia sangat tinggi."

Menurut Suarez di negerinya biasa saja menunjuk orang dengan ciri fisik mereka. Tidak ada unsur kasar dalam penyebutan istilah itu serta jelas tak ada muatan rasial didalamnya.

Selain Suarez dan Evra, turut pula menjadi saksi dalam kasus ini Ryan Giggs, Kuyt, Direktur sepakbola Liverpool Damien Comolli dan bos Suarez, Kenny Dalglish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar